Indonesia memiliki Gunung Api yang aktif sebanyak 127 gunung. Tetapi diantaranya ada beberapa gunung dibawah ini yang letusannya melebihi kekuatan gunung-gunung normal.
Langsung saja berikut merupakan 5 Letusan Gunung Terdahsyat Di Indonesia.
1. Gunung Galunggung
Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 dengan kekuatan letusan level 5 VEI. Letusan menewaskan 4.000 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung. Letusan berikutnya terjadi pada tahun Oktober 1894. Letusan kali ini menghancurkan 50 desa, sebagian rumah ambruk karena tertimpa hujan abu. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 5 Mei 1982 disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar. Kegiatan letusan berlangsung selama 9 bulan dan berakhir pada 8 Januari 1983.
2. Gunung Merapi
Gunung Merapi Merapi merupakan gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Berada di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Gunung ini punya tingkat keaktifan setiap dua hingga lima tahunan. Merapi juga dikelilingi oleh pemukiman yang cukup padat. Sultan Kraton Yogyakarta sampai harus menunjuk juru kunci gunung yang bisa membaca tanda-tanda merapi untuk memberi peringatan penduduk saat terjadi erupsi. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselimuti abu. Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang. Erupsi terakhir Merapi tahun 2010 bahkan menewaskan juru kuncinya, Mbah Maridjan. Ia tewas di rumahnya di Dusun Kinahrejo akibat awan panas gunung api yang “dirawatnya” selama bertahun-tahun.
3. Gunung Krakatau
Gunung Krakatau
Pada mulanya Pulau Krakatau besar yang biasa kita sebut dengan nama
Gunung Krakatau adalah sebuah gunung (Gunung Krakatau purba) yang
memiliki ketinggian sekitar 2000 mdpl dengan lingkaran pantainya sekitar
11 km dan radius sekitar 9 km2.
Namun ledakan dahsyat yang terjadi sekitar 416 M ini telah menghancurkan
tiga perempat tubuh gunung tersebut dan menyisakan tiga pulau besar,
yaitu Pulau Sertung, Pulau Rakata, dan Pulau Panjang, serta sebuah
kaldera di tengah ketiga pulau tersebut. sebelum tahun 1883 muncullah
dua buah gugusan gunung yang bernama Gunung Danan dan Gunung Perbuatan
yang kemudian lama-kelamaan bersatu dengan Pulau rakata dan biasa disebut
dengan Gunung Krakatau saja.
Pada tahun 1880, yang disebut masa strombolian, aktivitas vulkanis
berlangsung selama beberapa bulan, dan Gunung Perbuatan aktif
mengeluarkan lava. Setelah periode itu, tidak ada aktivitas vulkanis
hingga akhirnya muncul tanda akan adanya letusan pada bulan Mei 1883.
Lalu pada tanggal 27 Agustus 1883 Gunung Krakatau meletus. Menurut
catatan sejarah yang hingga kini selalu dipromosikan jajaran pariwisata
Lampung, Gunung Krakatau meletus sangat dahsyat, menggemparkan dunia.
semburan lahar dan abunya mencapai ketinggian 80 km. Sementara abunya
mengelilingi bumi selama beberapa tahun. dilihat dari Amerika Utara dan
Eropa, saat itu cahaya matahari tampak berwarna biru dan bulan tampak
jingga (oranye).
Letusan gunung ini menghasilkan debu hebat yang mampu menembus jarak
hingga 90 km. Letusan itu pun berdampak terjadinya gelombang laut sampai
40 m vertikal dan telah memakan korban sekitar 36.000 jiwa pada 165
desa baik di Lampung Selatan ataupun pada barat Jawa Barat. Dan karena
letusannya itu telah melenyapkan Gunung Danan dan Perbuatan dari muka
bumi dan menyisakan tiga pulau yaitu Pulau Panjang, Pulau Sertung, dan
Pulau Rakata besar serta sebuah kaldera yang terletak di tengah ketiga
pulau tersebut yang berdiameter 7 km.
Empat puluh tahun kemudian lahir keajaiban baru. Sekitar tahun 1927 para
nelayan yang tengah melaut di Selat Sunda tiba-tiba terkejut. Kepulan
asap hitam di permukaan laut menyembul seketika di antara tiga pulau
yang ada, yaitu di kaldera bekas letusan sebelumnya yang dahsyat itu.
Kemudian pada tanggal 29 desember 1929 sebuah dinding kawah muncul ke
permukaan laut yang juga sebagai sumber erupsi. Hanya dua tahun setelah
misteri kepulan asap di laut itu, kemudian muncullah benda aneh. "Wajah"
asli benda aneh itu makin hari makin jelas dan ternyata itulah yang
belakangan disebut Gunung Anak Krakatau.
Tapi misteri Gunung Anak Krakatau tidak sampai di situ. Gunung ini
memiliki keunikan tersendiri, sebab gunung ini selalu menambahkan
ketinggiannya sekitar satu senti tiap harinya. Gunung Anak Krakatau yang
semula hanya beberapa meter saja, sekarang sudah dapat mencapai 230
mdpl dan sejak munculnya pada tahun1927. Gunung ini tercatat telah
meletus sekitar 16 kali sejak Desember 1927 sampai Agustus 1930 dan 43
kali sejak 1931-1960 dan 13 kali sejak 1961-tahun 2000.
4. Gunung Tambora
Gunung Tambora
Tahun tanpa musim panas, juga dikenal sebagai Tahun Kemiskinan dan
Seribu delapan ratus dan membeku hingga mati, terjadi pada 1816, ketika
penyimpangan iklim musim panas menghancurkan panen di Eropa Utara,
Amerika timur laut dan Kanada timur. Kini orang umumnya menduga bahwa
penyimpangan itu terjadi karena ledakan vulkanik Gunung Tambora pada
tanggal 5 April–15 April 1815. Gunung ini terletak di pulau Sumbawa di
Hindia Belanda (kini Indonesia) yang melontarkan lebih dari satu
setengah juta ton atau 400 km2 debu ke lapisan atas atmosfer.
Seperti umumnya diketahui, setelah sebuah letusan gunung berapi yang
dahsyat, temperatur di seluruh dunia menurun karena berkurangnya cahaya
matahari yang bersinar melalui atmosfer.
Penyimpangan iklim yang luar biasa pada 1816 menimbulkan pengaruh yang
sangat hebat di Amerika timur laut, Kanada Maritim dan Eropa utara.
Biasanya, pada akhir musim semi dan musim panas di
Amerika timur laut cuacanya relatif stabil: temperatur rata-rata sekitar
20–25°C, dan jarang sekali turun hingga di bawah 5°C. Salju musim panas
sangat jarang terjadi, meskipun kadang-kadang turun pada bulan Mei.
Namun pada Mei 1816 frost (pembekuan) mematikan sebagian besar tanaman
yang telah ditanam, dan pada bulan Juni dua badai salju mengakibatkan
banyak orang yang meninggal.
Pada Juli dan Agustus, danau dan sungai
yang membeku dengan es terjadi hingga di Pennsylvania yang jauh di
selatan. Perubahan temperatur yang cepat dan dramatis lazim terjadi,
dengan temperatur yang bergeser dari yang normal dan di atas normal pada
musim panas, yaitu 35°C hingga hampir membeku hanya dalam beberapa jam
saja. Meskipun para petani di selatan New England berhasil menuai panen
yang masak, harga jagung dan biji-bijian lainnya meningkat secara
dramatis. Harga haver, misalnya, meningkat dari 12 sen dolar sekarungnya
(ukuran 35 1/4 liter) pada tahun sebelumnya menjadi 92 sen dolar
Amerika.
Banyak sejarahwan yang menyebutkan tahun tanpa musim panas ini sebagai
motivasi utama untuk terbentuknya dengan segera pemukiman yang kini
disebut sebagai Barat Tengah Amerika. Banyak penduduk New England yang
tewas karena tahun itu, dan puluhan ribu lainnya berusaha mencari tanah
yang lebih subur dan kondisi-kondisi pertanianyang lebih baik di Barat
Tengah Hulu (saat itu merupakan Wilayah Barat Laut) (Sebuah contoh
spesifik tentang hal ini adalah ketika keluarga Joseph Smith yang
kemudian menjadi pendiri Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci
Zaman Akhir pindah dari Sharon, Vermont ke Palmyra, New York di negara
bagian New York yang jauh di barat setelah beberapa kali panen yang
gagal.) Sementara hasil panen memang buruk selama beberapa tahun,
pukulan yang terakhir terjadi pada 1815 dengan letusan Tambora.
Letusan Tambora ini juga menyebabkan Hongaria mengalami salju coklat.
Italia mengalami sesuatu yang serupa, dengan salju merah yang jatuh
sepanjang tahun. Hal ini diyakini disebabkan oleh debu vulkanik di
atmosfer.
Badai yang hebat, curah hujan yang tidak normal, dan banjir di
sungai-sungai utama Eropa (termasuk Sungai Rhein) dihubungkan dengan
peristiwa ini. Demikian pula dengan frost yang terjadi pada Agustus
1816.
5.Gunung Toba
Gunung Toba
Gunung Toba adalah super volcano yaitu gunung aktif dalam kategori
sangat besar, meletus terakhir sekitar tahun lalu yang kini
hanyalah sebuah danau yaitu Danau Toba, Sumatra Utara, Indonesia yang
merupakan bekas kaldera terbesar di dunia.
Sebelumnya Gunung Toba pernah meletus tiga kali.
Letusan pertama terjadi sekitar tahun 839997986 SM. Letusan ini
menghasilkan kaldera di selatan Danau Toba, meliputi daerah Prapat dan
Porsea.
Letusan kedua yang memiliki kekuatan lebih kecil, terjadi tahun
501997986 SM. Letusan ini membentuk kaldera di utara Danau Toba. Tepatnya di
daerah antara Silalahi dengan Haranggaol. Dari dua letusan ini, letusan
ketigalah yang paling dashyat.
Letusan ketigatahun 73.986 SM, menghasilkan kaldera, dan menjadi Danau Toba sekarang dengan Pulau Samosir di tengahnya.
Gunung Toba ini tergolong Supervolcano. Hal ini dikarenakan Gunung Toba
memiliki kantong magma yang besar yang jika meletus kalderanya besar
sekali. Volcano kalderanya ratusan meter, sedangkan Supervolacano itu
puluhan kilometer.
Yang menarik adalah terjadinya anomali gravitasi di Toba. Menurut hukum
gravitasi, antara satu tempat dengan lainnya akan memiliki gaya tarik
bumi sama bila mempunyai massa, ketinggian dan kerelatifan yang sama.
Jika ada materi yang lain berada di situ dengan massa berbeda, maka gaya
tariknya berbeda. Bayangkan gunung meletus. Banyak materi yang keluar,
artinya kehilangan massa dan gaya tariknya berkurang. Lalu yang terjadi
up-lifting (pengangkatan). Inilah yang menyebabkan munculnya Pulau
Samosir.
Magma yang di bawah itu terus mendesak ke atas, pelan-pelan. Dia sudah
tidak punya daya untuk meletus. Gerakan ini berusaha untuk menyesuaikan
ke normal gravitasi. Ini terjadi dalam kurun waktu ribuan tahun. Hanya
Samosir yang terangkat karena daerah itu yang terlemah. Sementara daerah
lainnya merupakan dinding kaldera.
Letusan gunung sebesar ini dapat membawa bumi ke zaman es... Bayangin kalo meletus ya... hiiiiii....
Kalo sering liat National Geographic channel (Metro TV), Toba sering
ditayangkan. Danau Toba yang ada sekarang ini dikarenakan ledakan besar
jaman dulu, para ilmuwan bahkan mengatakan itu adalah ledakan volcano
terbesar dalam sejarah hingga bumi menjadi dingin dan beku. Awalnya para
peneliti mengambil sample di kutub, dan ditemukan abu volcano yg belum
pernah ditemukan, para peneliti kemudian mengambil sample abu volcano dr
gunung2 di dunia sampai hampir putus asa karena ngga ada yg cocok.
Kebetulan ada peneliti lain yg meneliti danau toba, mengambil sample
lereng2 terjal di danau toba, setelah dikirim ternyata structure abu
volcano sama dengan yang ada di kutub. Jadi waktu meletus abu terbang
menutupi sebagian besar bumi hingga sampai ke kutub (WOW!!!). Jika letusan serupa
terjadi lagi, 40-50% populasi dunia MATI!!!! Karena bumi beku jadi es.
Kenapa para peneliti memilih sample sedimen dikutub? Karena semua
material seperti di awetkan, dan nggak rusak walau sudah jutaan tahun.